AdaptNet, 30 November 2010

Hello! The below report is written in Indonesian. To translate the full report, please use the translator in the top right corner of the page. Do not show me this notice in the future.

Recommended Citation

"AdaptNet, 30 November 2010", ADAPTNet Bahasa Indonesian Edition, November 30, 2010, https://nautilus.org/adaptnet/adaptnet-30-november-2010/

AdaptNet, 30 November 2010

1. Perubahan Iklim dan Perencanaan Spasial Regional
2. Apakah Masyarakat Miskin Memiliki Apa yang Mereka Perlukan untuk Beradaptasi terhadap Perubahan Iklim?
3. Siapa yang Membuat Keputusan Terkait Kota Kita?
4. Toolkit Adaptasi Berbasis Komunitas
5. Mengintegrasikan DRR dan CAA ke dalam Proses Pembangunan
6. Belajar dari Pengalaman – Kegiatan NCCARF Melbourne

1. Perubahan Iklim dan Perencanaan Spasial Regional
Makalah ini menjelaskan kerangka pemerintahan yang digunakan untuk kebijakan perencanaan spasial dan adaptasi perubahan iklim di wilayah South West England (SWE) di Inggris dan di South East Queensland (SEQ) di Australia. Makalah ini mengidentifikasi bagaimana pertumbuhan dijadikan sebuah konsep dan diukur di masing-masing wilayah, termasuk sebuah analisa tentang bagaimana pertumbuhan urban dapat membuat bingung manajemen perubahan iklim. Makalah ini juga menjelaskan bagaimana rencana spasial regional menjadi kerangka bagi kebijakan pertumbuhan, perubahan iklim, serta kaitan antara keduanya.

Tumbuh dengan Beradaptasi? Menanggapi Perubahan Iklim melalui Perencanaan Spasial Regional di Inggris dan Australia, Ian Smith dll., Dokumen Riset 31, Urban Research Program, Griffith University, Brisbane, QLD, Australia, Juli 2010 [1.21 MB, PDF]

2. Apakah Masyarakat Miskin Memiliki Apa yang Mereka Perlukan untuk Beradaptasi terhadap Perubahan Iklim?
Studi ini melihat kemampuan masyarakat miskin di Nepal untuk beradaptasi terhadap perubahan iklim. Studi ini mengeksplorai kemampuan adaptasi masyarakat di wilayah Kosi Tappu dengan mengkaji apakah mereka memiliki apa yang diperlukan (sumber daya manusia, sosial, alam, fisik, dan modal keuangan) agar tetap dalam bertahan di tengah kondisi kejadian cuaca ekstrem.

Apakah Masyarakat Miskin Memiliki Apa yang Mereka Perlukan untuk Beradaptasi terhadap Perubahan Iklim? Studi Kasus Nepal, Hari Bansha Dulal dkk., Local Environment, vol. 15, no. 7, hal. 621–635, Agustus 2010 [380 KB, PDF]

3. Siapa yang Membuat Keputusan Terkait Kota Kita?
Laporan ini member fokus pada tata pemerintahan kota dengan melihat siapa yang mengambil keputusan mengenai kota kita juga bagaimana keputusan-keputusan tersebut dibuat. Laporan ini menginvestigasi proses pengambilan keputusan tingkat kota di delapan kota yang berbeda (Vancouver, Toronto, Seattle, Portland, Chicago, Austin, Dublin and Copenhagen). Temuan dari laporan ini memiliki dua dampak penting bagi kota-kota di Australia: pertama, masyarakat sebuah kota perlu dilibatkan dalam pengambilam keputusan; kedua, hanya mengganti struktur tidak akan membawa hasil.

Kota-kota – Siapa yang Memutuskan? Jane-Frances Kelly, Grattan Institute, Melbourne, Victoria, Australia, October 2010 [1.92 MB, PDF]

4. Toolkit Adaptasi Berbasis Komunitas
Toolkit adaptasi berbasis komunitas (community-based adaptation/CBA) memberikan sebuah panduan praktis bagi kelompok yang sedang mengerjakan sebuah proyek CBA. Toolkit ini mencakup sebuah panduan dan seperangkat instrument untuk yang dapat digunakan pada berbagai tahap sebuah proyek, sekaligus links pada berbagai sumberdaya lain dan sebuah checklist dalam membuat sebuah dokumen proyek. Toolkit ini mencakup sebuah rujukan standar CBA untuk membantu memastikan analisa, rancangan, implementasi proyek, serta manajemen informasi dan pengetahuan yang berkualitas.

Toolkit Adaptasi Berbasis-Komunitas (Digital Toolkit – Version 1.0), CARE International dan International Institute for Sustainable Development (IISD), Juli 2010 [0.98 MB, PDF]

5. Mengintegrasikan DRR dan CAA ke dalam Proses Pembangunan
Ulasan ini memberi sebuah gambaran pertemuan yang ada saat ini antara pengurangan risiko bencana (disaster risk reduction/DRR) dengan adaptasi perubahan iklim (climate change adaptaion/CCA) pada berbagai skala yang berbeda. Dokumen ini mengkaji persamaan dan perbedaan antara DRR dengan CCA kemudian mengkaji apa dampaknya apabila kedua agenda tersebut tidak digabung. Ulasan ini memberi bukti-butki terbaru dimana DRR dan CCA sudah menyatu, disertai dengan sebuah bagian yang menjelaskan rintangan untuk meningkatkan pertemuan antara DRR dan CCA.

Mengkaji Kemajuan dalam Mengintegrasi Pengurangan Risiko Bencana dengan Adaptasi Perubahan Iklim dalam Proses Pembangunan, Tom Mitchell, Maarten van Aalst and Paula Silva Villanueva, SCR Discussion Paper 2, Institute of Development Studies, University of Sussex, UK, September 2010 [358 KB, PDF]

6. Belajar dari Pengalaman – Kegiatan NCCARF Melbourne
NCCARF akan diadakan di Melbourne pada tanggal 7 Desember 2010. Kegiatan ini akan mengkaji berbagai studi kasus kejadian ekstrem di masa lalu untuk berusaha menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti: Apa yang membuat sebuah komunitas rentan terhadap kejadian ekstrem? Bagaimana dan mengapa komunitas mengganti perilaku mereka setelah sebuah kejadian ekstrem? Apa yang memungkinkan adanya tindakan adaptasi yang berhasil? Tindakan apa saja yang memperkuat ketahanan, serta apa saja contoh-contoh adaptasi yang salah? Pendaftaran online bisa dilakukan paling lambat pada tanggal 2 Desember 2010.

Belajar dari Pengalaman: Sintesis Riset NCCARF, Fasilitas Riset Adaptasi Perubahan Iklim Nasional (National Climate Change Adaptation Research Facility/NCCARF), Mecure Hotel Melbourne, Australia, 7 Desember 2010

 

AdaptNet dalam Bahasa Inggris tersedia di: AdaptNet 30 November 2010