AdaptNet, 31 Maret 2009
1. Dampak Perubahan Iklim terhadap Infrastruktur Fisik di Australia
2. Strategi Perubahan Iklim di Fresno, California
3. Pemetaan Kerentanan Perubahan Iklim – Asia Tenggara
4. Membuat Model Dampak Ekonomi dari Arsitektur Kebijakan Iklim
5. Kajian Risiko Partisipatoris untuk Pemukiman Informal
6. Klima 2009 / Iklim 2009 – Konferensi Iklim Online
1. Dampak Perubahan Iklim terhadap Infrastruktur Fisik di Australia
Studi ini mengidentifikasi dampak-dampak perubahan iklim terhadap infrastruktur fisik di Australia. Studi ini menemukan bahwa dampak-dampak yang mungkin terjadi dapat memberikan tantangan yang besar bagi keamanan fisik di masa depan serta beroperasinya berbagai jenis infrastruktur fisik. Studi ini juga membahas bagaimana infrastruktur fisik yang sekarang telah ada di Australia dapat beradaptasi terhadap dampak-dampak perubahan iklim.
Kajian Dampak Perubahan Iklim terhadap Infrastruktur Fisik di Australia, Len Stevens,
Akademi Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Teknik Australia (ATSE), Melbourne, Australia, 2008 [6.56 MB, PDF]
2. Strategi Perubahan Iklim di Fresno, California
Laporan ini membahas aspek ilmu pengetahuan perubahan iklim, serta menjelaskan kondisi iklim California secara umum dan iklim di wilayah Fresno secara khusus. Laporan ini memberikan kesimpulan dari estimasi perubahan-perubahan yang telaj diproyeksi untuk iklim di wilayah tersebut, serta proyeksi pengurangan emisi gas rumah kaca dan berbagai strategi adaptasi yang memiliki potensi untuk dijalankan di kota tersebut.
Strategi Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim di Fresno, California, Fraka Harmsen dkk., Institut Perubahan Iklim Laut dan Atmosfer, Sekolah Tinggi Ilmu Pengetahuan dan Matematika, Universitas Negeri California, Fresno, California, Amerika Serikat, 2008 [3.27 MB, PDF]
3. Pemetaan Kerentanan Perubahan Iklim – Asia Tenggara
Dokumen ini memberikan informasi mengenai daerah-daerah mana saja yang paling rentan terhadap dampak perubahan iklim di Asia Tenggara. Dokumen ini menggunakan distribusi spasial berbagai ancaman yang terkait dengan iklim di 530 wilayah di negara-negara Indonesia, Thailand, Vietnam, Laos, Kambodia, Malaysia, dan Filipina. Hasil pemertaan yang terdapat dalam dokumen ini sangat bermanfaat bagi para pembuat kebijakan dan lembaga donor agar dapat memberikan dukungan yang lebih tepat sasaran bagi usaha-usaha penanganan perubahan iklim di wilayah-wilayah tersebut.
Pemetaan Kerentanan Perubahan Iklim bagi Asia Tenggara, Arief Anshory Yusuf dan Herminia A. Francisco, Program Ekonomi dan Lingkungan Hidup Asia Tenggara (EEPSEA), Singapura, Januari 2009 [1.71 MB, PDF]
4. Membuat Model Dampak Ekonomi dari Arsitektur Kebijakan Iklim
Dokumen ini membuat sebuah perbandingan kuantitatif antara arsitektur-arsitektur utama perjanjian kebijakan iklim. Dalam membuat perbandingan tersebut, dokumen ini mengaplikasikan model WITCH iklim-energi-ekonomi untuk mengkaji kemungkinan-kemungkinan penerus Protokol Kyoto dengan menggunakan empat satuan pengukur: efektivitas terhadap lingkungan hidup; efisiensi dalam bidang ekonomi; implikasi pendistribusian; dan penerimaan dari sisi politis.
Membuat Model Dampak Ekonomi dari Alternatif Arsitektur Kebijakan Iklim Internasional: Kajian Kuantitatif dan Komparatif Arsitektur Perjanjian, Valentina Bosetti dkk., Kertas Diskusi 08-20, Proyek Harvard untuk Perjanjian Iklim Internasional, Pusat Belfer, Universitas Harvard, Cambridge, MA, Amerika Serikat, Desember 2008 [346 KB, PDF]
5. Kajian Risiko Partisipatoris untuk Pemukiman Informal
Pembuatan panduan ini disesuaikan dengan profil bencana yang terjadi di Western Cape, juga disesuaikan dengan keperluan budaya dan bahasa para praktisi di bidang pembangunan dan pengurangan bencana di provinsi tersebut. Panduan ini menjelaskan pendekatan pengurangan bencana yang secara aktif melibatkan warga pemukiman informal, serta mitra LSM dan pemerintah.
Menangkal Badai: Kajian Risiko Partisipatoris bagi Pemukiman Informal, Mitigasi Bencana bagi Program Matapencaharian Berkelanjutan, Universitas Cape Town, Rondebosch, Afrika Selatan, 2008 [4.92 MB, PDF]
6. Klima 2009 / Iklim 2009 – Konferensi Iklim Online
Konferensi iklim online ini (Klima 2009 / Iklim 2009) akan berlangsung pada tanggal 2-6 November 2009. Tujuan diadakannya konferensi ini adalah untuk membahas berbagai masalah, hambatan, tantangan, dan juga potensi yang terkait dengan aspek-aspek sosial, ekonomi, dan politik, dari perubahan iklim global. Abstrak untuk disertakan dalam konferensi ini dapat dikirim paling lambat pada tanggal 31 April 2009.
Klima 2009 / Iklim 2009, Konferensi Iklim Online, Pusat Riset dan Transfer – Aplikasi Ilmu Pengtahuan Alam, Universitas Hamburg untuk Teknologi Terapan, Hamburg, Jerman, 2-6 November 2009
AdaptNet dalam Bahasa Inggris tersedia di: AdaptNet 31 March 2009