AdaptNet, 16 Desember 2008

Hello! The below report is written in Indonesian. To translate the full report, please use the translator in the top right corner of the page. Do not show me this notice in the future.

Recommended Citation

"AdaptNet, 16 Desember 2008", ADAPTNet Bahasa Indonesian Edition, December 16, 2008, https://nautilus.org/adaptnet/adaptnet-16-desember-2008/

AdaptNet, 16 Desember 2008

1. Implikasi Perubahan Iklim bagi Kepolisian Australia
2. Dampak Kenaikan Permukaan Air Laut bagi Infrastruktur Transportasi
3. Rencana Aksi Bali: Hal-Hal Penting dalam Negosiasi Iklim
4. Keekonomian Menghindari Bahaya Perubahan Iklim
5. Adaptasi Iklim, DRET dan Negara-Negara Berkembang
6. Kongres: Ekologi pada Iklim yang Berubah

Forum Kebijakan: Mengintegrasikan Risiko-Risiko Iklim ke dalam Pembangunan – Darshani de Silva

1. Implikasi Perubahan Iklim bagi Kepolisian Australia
Dokumen ini mengkaji implikasi perubahan iklim bagi Kepolisian Australia dan memberikan beberapa rekomendasi, termasuk menciptakan sebuah pusat informasi serta mengembangkan kajian risiko pada lokasi-lokasi yang akan terkena dampak paling besar akibat perubahan iklim, sebagai bagian dari sebuah pendekatan stategis adaptasi perubahan iklim yang bersifat multi-lembaga.

Garis Hijau yang Tipis: Perubahan Iklim dan Polisi Australia, Anthony Bergin dan Ross Allen, Edisi 17, Institut Kebijakan Strategis Australia, Australia, Oktober 2008

2. Dampak Kenaikan Permukaan Air Laut bagi Infrastruktur Transportasi
Dengan menggunakan model kenaikan digital (DEM), studi ini mengevaluasi kenaikan permukaan air laut di wilayah pesisir timur Amerika Serikat. Studi ini menjelaskan tingkat permukaan air laut saat ini dan prediksi di masa depan. Studi ini membuat perkiraan kasar dampak perubahan iklim terhadap infrastruktur transportasi di masa depan akibat kenaikan permukaan air laut dan meningkatnya badai di wilayah ini.

Potensi Dampak Kenaikan Permukaan Air Laut Global terhadap Infrastruktur Transportasi, Tahap 1 – Laporan Akhir: Distrik Columbia, Maryland, North Carolina dan Virginia, Pusat Ramalan Perubahan Iklim dan Lingkungan Hidup, Departemen Transportasi Amerika Serikat, Washington DC, Amerika Serikat, Agustus 2008 [487 KB, PDF]

3. Rencana Aksi Bali: Hal-Hal Penting dalam Negosiasi Iklim
Dokumen ini berisi latar belakang singkat mengenai Rencana Aksi Bali dan menyimpulkan enam tema latar belakang untuk dijadikan dokumen briefing (mitigasi, adaptasi, transfer dan penyebarluasan teknologi, pendanaan, serta LULUCF). Dokumen ini memberikan para pembuat kebijkan sebuah paket informasi dan pandangan penting mengenai usulan-usulan yang ada dalam negosiasi iklim saat ini.

Rencana Aksi Bali: Hal-Hal Penting dalam Negosiasi Iklim – Ringkasan untuk Pembuat Kebijakan, Chad Carpenter, Kelompok Lingkungan Hidup dan Energi, United Nations Development Programme (UNDP), September 2008 [175 KB, PDF]

4. Keekonomian Menghindari Bahaya Perubahan Iklim
Dokumen ini menggunakan pendekatan multi disiplin mengenai keekonomian dari bahaya perubahan iklim. Dokumen ini memberikan argumen bahwa keseimbangan ekonomi telah gagal memberikan penjelasan yang cukup dan logis mengapa perilaku manusia menyebabkan perubahan iklim (melalui pilihan-pilihan ekonomi yang diambil serta penggunaan atmosfer sebagai area pembuangan limbah).

Keekonomian Menghindari Bahaya Perubahan Iklim, Terry Barker, Kertas Kerja 117, Pusat Tyndall untuk Riset Perubahan Iklim, Inggris, Juni 2008 [844 KB, PDF]

5. Adaptasi Iklim, DRET dan Negara-Negara Berkembang
Dokumen ini membahas peran desentralisasi teknologi energi terbarukan (DRET) dalam meningkatkan adaptasi dampak perubahan iklim serta mengimplementasi pengurangan emisi gas rumah kaca. Dokumen ini menyimpulkan bahwa dengan memberikan beberapa rekomendasi untuk mengimplementasikan DRET dalam melakukan adaptasi iklim di negara-negara berkembang.

Peran Desentralisasi Teknologi Energi Terbarukan dalam Adaptasi Perubahan Iklim di Negara-Negara Berkembang, Catatan Analitis, Program Tata Pemerintahan Global untuk Pembangunan (GGDP), Pusat Selatan, Jenewa, Swiss, Agustus 2008 [591 KB, PDF]

6. Kongres: Ekologi pada Iklim yang Berubah
Kongres ini bertujuan untuk mendiskusikan isu-isu ekologis yang tengah dihadapi dunia. Kongres ini akan memberikan peluang bagi para delegasi untuk berdebat bagaimana alam dapat bertahan dengan perubahan-perubahan antropogenis, termasukan perubahan iklim. Abstrak (dengan panjang maksimal 300 kata) dapat diserahkan paling lambat tanggal 4 Maret 2009.

Kongres Internasional Ekologi ke-10, Masyarakat Ekologi Australia dan Masyarakat Ekologi Selandia Baru, Sydney, Australia, 16-21 Agustus 2009.

Forum Kebijakan: Mengintegrasikan Risiko-Risiko Iklim ke dalam Pembangunan – Darshani de Silva
Darshani de Silva, Pakar Lingkungan Hidup Bank Dunia, menulis, “Merupakan suatu hal yang penting untuk memastikan konsistensi dalam menentukan prioritas tindakan adaptasi dan pembangunan. Salah satu respon penting untuk mencapai konsistensi tersebut adalah dengan mengintegrasikan risiko iklim jangka panjang ke dalam kebijakan pembangunan jangka pendek dan menengah dengan mengarusutamakan tindakan-tindakan adaptasi dan kapasitas beradaptasi ke dalam perencanaan pembangunan. Darshani menemukan, “Tidak dapat dipungkiri bahwa integrasi perubahan iklim ke dalam pembangunan merupakan langkah penting dalam mempersiapkan diri dan untuk menghadapi tantangan perubahan iklim. Khususnya di negara-negara berkembang seperti Sri Lanka, hal ini sangat penting agar perencanaan, bantuan, dan implementasi pembangunan menjadi tahan iklim.”

Mengintegrasikan Risiko Iklim ke dalam Pembangunan, Darshani de Silva, AdaptNet Policy Forum 08-12-P-Ad, 16 December 2008

 

AdaptNet dalam Bahasa Inggris bisa dilihat di: AdaptNet 16 December 2008