AdaptNet, 16 November 2010

Hello! The below report is written in Indonesian. To translate the full report, please use the translator in the top right corner of the page. Do not show me this notice in the future.

Recommended Citation

"AdaptNet, 16 November 2010", ADAPTNet Bahasa Indonesian Edition, November 16, 2010, https://nautilus.org/adaptnet/adaptnet-16-november-2010/

AdaptNet, 16 November 2010

1. Masa Depan dengan Karbon yang Rendah dan Wilayah Urban dengan Ketahanan yang Tinggi – Australia
2. Rekonstruksi Perumahan Pasca Bencana – Sri Lanka
3. Melakukan Adaptasi terhadap Perubahan Iklim di Wilayah Urban Afrika
4. Ilmu Perubahan Iklim: Tanya Jawab
5. Kajian Kerentanan: Konteks Perubahan Iklim dan Pengurangan Risiko Bencana
6. Konferensi Membuat Kota Nyaman Dihuni – Noosa, Australia

1. Masa Depan dengan Karbon yang Rendah dan Wilayah Urban dengan Ketahanan yang Tinggi – Australia
Makalah bahan diskusi ini menstimulasi wacana mengenai tantangan meningkatkanya urbanisasi dan perubahan iklim. Dokumen ini memberi contoh beberapa inisiatif yang dilakukan oleh Australia dan dunia internasional dalam perencanaan perubahan iklim untuk membuat sebuah tolok ukur dalam mengembangkan sebuah pendekatan yang sifatnya lebih terintegrasi. Makalah ini mengidentifikasi beberapa hambatan untuk mengubah manajemen pertumbuhan urban dalam konteks perubahan iklim.

Masa Depan dengan Karbon yang Rendah dan Wilayah Urban dengan Ketahanan yang Tinggi – Australia: Pendekatan Terintegrasi untuk Merencanakan Perubahan Iklim, Professor Barbara Norman, Makalah Dibuat untuk Department of Climate Change and Energy Efficiency, Commonwealth of Australia, Juli 2010

2. Rekonstruksi Perumahan Pasca Bencana – Sri Lanka
Melalui sebuah studi kasus pekerjaan rekonstruksi perumahan pasca bencana di Batticaloa, Sri Lanka, makalah ini melakukan investigasi mengenai konsep manajemen risiko bencana iklim yang cerdas (climate smart disaster risk management/CSDRM) dalam sebuah lingkungan pasca konflik. Makalah ini mengkaji seberapa jauh dampak yang diberikan ketika mengintegrasikan ketiga pilar CSDRM (menangani risiko bencana yang berubah; meningkatkan kapasitas adaptasi; menangani kemiskinan dan kerentanan) dalam meningkatkan hasil pembangunan yang positif dalam konteks pasca konflik di Sri Lanka yang juga terpapar risiko bencana.

Rekonstruksi Perumahan Pasca Bencana di Distrik yang Mengalami Konflik, Batticaloa, Sri Lanka: Bercermin pada pendekatan manajemen risiko bencana iklim yang cerdas, Maggie Ibrahim, Kertas Diskusi 6 mengenai Memperkuat Ketahanan Iklim, Institute of Development Studies, September 2010 [473 KB, PDF]

3. Melakukan Adaptasi terhadap Perubahan Iklim di Wilayah Urban Afrika
Makalah ini melihat kembali Kampala (Uganda) dalam hal adaptasi perubahan iklim, serta mengkaji beberapa contoh yang telah didokumentasikan sejak tahun 2003. Makalah ini mengkaji kemungkinan berbagai tindakan adaptasi yang dapat membawa manfaat luas di Kampala. Menurut makalah ini, pola pembangunan urban saat ini di Kampala mungkin akan memiliki fleksibilitas yang terbatas untuk berubah, tetapi strategi melakukan integrasi bisa mendukung adaptasi yang dilakukan oleh komunitas urban.

Melakukan Adaptasi terhadap Perubahan Iklim di Wilayah Urban Afrika: Kasus Kampala, Shuaib Lwasa, Opini Saat Ini dalam Lingkungan Hidup yang Berkelanjutan, vol. 2, hal. 166-171, 2010 [156 KB, PDF]

4. Ilmu Perubahan Iklim: Tanya Jawab
Publikasi ini menjelaskan situasi sekarang mengenai ilmu perubahan iklim, termasuk di mana letak konsensus di antara komunitas ilmiah juga di mana letak perbedaan. Publikasi ini membahas tujuh pertanyaan: Apakah perubahan iklim? Bagaimana iklim Bumi berubah pada masa lampau? Bagaimana iklim berubah akhir-akhir ini? Apakah aktivitas manusia membuat iklim berubah? Seperti apa evolusi iklim di masa depan? Apakah dampak perubahan iklim? Bagaimana kita menangani ketidakpastian ilmu pengetahuan?

Ilmu Perubahan Iklim: Tanya Jawab, Australian Academy of Science, Canberra, Australia, Agustus 2010 [1.79 MB, PDF]

5. Kajian Kerentanan: Konteks Perubahan Iklim dan Pengurangan Risiko Bencana
Kedua komunitas pengurangan risiko bencana (disaster risk reduction/DRR) dan perubahan iklim (climate change/CC) masing-masing telah mengembangkan konsep penilaian kerentanan secara terpisah. Makalah ini membahas konsep-konsep tersebut menggunakan studi kerentanan di wilayah pesisir untuk menjelaskan perbedaan antara kedua pendekatan tersebut, dan menginvetigasi cakupan untuk saling belajar dan bekerjasama dalam mengembangkan metodologi penilaian kerentanan.

Kajian Kerentanan dalam Konteks Perubahan Iklim dan Risiko Bencana Alam: Mengangkat Perbedaan dan Sinergi melalui Penerapan di Wilayah Pesisir, E. Romieu dkk., Sustain Sci, vol. 5, hal. 159-170, 2010

6. Konferensi Membuat Kota Nyaman Dihuni – Noosa, Australia
Konfensi Membuat Kota Nyaman Dihuni ke-4 akan berlangsung di Noosa (Queensland), Australia, antara tanggal 28-29 Juli 2011. Konferensi ini akan menjadi ajang bagi pemerintah dan para profesional dari sektor industri untuk membahas dampak dan solusi yang terkait dengan kesehatan masyarakat, keberlanjutan, manajemen sumber daya alam, transportasi, perubahan iklim, dan rancangan urban. Abstrak untuk disertakan dalam konferensi ini harap diserahkan paling lambat pada tanggal 28 Februari 2011.

Konfensi Membuat Kota Nyaman Dihuni ke-4, Noosa-Queensland, Australia, tanggal 28-29 Juli 2011.

 

AdaptNet dalam Bahasa Inggris tersedia di: AdaptNet 16 November 2010